-tak sadarkan diri.-
Aku merasakan ada secercah cahaya putih yang sangat terang ada didepan ku, tepatnya di dalam sanubariku. Aku merasa sendiri di tempat ini, sunyi dan sepi. Tiba-tiba didepanku kini terdapat sebuah kursi kecil ber-cat putih, dan disana ada seseorang. Aku menghampirinya dengan langkah yang penuh hati-hati. Dan betapa kagetnya aku, setlah mengetahui siapa yang tengah duduk dikursi itu? Itu seperti Chandra..Maksud ku Rio. Dia tersenyum, sambil berkata ,
” Aku udah kembali, myla sayang. Kenapa kamu diam begitu???”
“ Kamu nanya kenapa aku diam??? Kamu udah ngingkarin janji kamu sama aku, yo. Kamu bilang kamu akan balik ke Jogja dan akan menemui aku. Tapi apa nyatanya?”
“Kamu harus tau, Aku punya alasan kenapa aku belum bisa bertemu dengan kamu. Tapi sekarang kita sudah berdekatan, bukan? Aku dan Kamu dengan jarak yang sangat dekat myla ku.”
“Tapi diman….” Belum sempat aku menyelesaikan pertanyaan ku. Rio sudah tidak ada di kursi itu. Dunia apakah ini? Dunia alam sadar ku? atau dinia alam bawah sadar ku? Oh tuhan. Aku bingung.
“Rio..Rio..Rio!!!!!!!!” Pekik ku setengah berteriak.
“Myl, kenapa???”, Ku buka mata ku perlahan, dan mulai bisa melilhat sisi ruangan familier itu.
‘Aku dikamarku??? Lalu yang tadi itu apa???’
“Rio…”, Sekarang Rio ada di depan mataku. Ku peluk badannya erat, erat sekali. Aku tidak ingin kehilangan seseorang ini untuk kedua kalinya. Di dalam pelukannya aku merasa nyaman dan damai.
“Myl, gue Chandra!!! Iya sih nama gue memang Ferbrio Chandra tapi orang-orang memanggil gue Chandra, bukan Rio,” Chandra melepaskan aku perlahan , dan meletakkan kepala ku di bantalan empuk berbentuk hati milikku ini.
“ Maaf yaa, aku nggak bermaksut lancang dengan memanggilmu Rio.” Kata ku pelan.
Chandra yang semula berada di sofa, sekarang berpindah duduk nya di tepi tempat tidurku. Ternyata mama dan papa tadi pagi pergi ke Singapore untuk bertemnu dengan relasi perusahaan mereka disana. Dan sekarang aku kesepian lagi. Aku masih celingak celinguk tidak mengerti mengapa tiba-tiba aku ada di kamarku, dan mengapa disini juga ada Chandra? Melihat ekspresi wajah ku yang terlihat bingung, tanpa diminta Chandra langsung menjelaskan mengapa semua ini bisa terjadi.
“ Tadi gue ngeliat lo udah sempoyongan waktu jalan menuju ke gerbang utama. Nah waktu gue lihat lo jatuh di bawah pohon, gue langsung berusaha buat gendong lo ke parkiran, karena lo udah pingsan. Terus gue pulangin lo kesini deh, naik mobil gue. hehehe”
“Makasih yah,,maaf udah ngerepotin”.
Rencana awal kita yang sebelumnya mau belajar bersama, malah jadi kegiatan curhat-curhatan gitu. Dia menceritakan tentang keinginannya untuk segera pergi ke jogja, karena ia sudah tidak sabar untuk memborong dasi kupu-kupu yang di jual disana. Tidak terbayang betapa senang nya hati ku sekarang. Walaupun tidak begitu mendengarkan cerita-cerita nya, aku tetap memandangi wajah nya dengan penuh harapan, bahwa sebenarnya orang yang ada di depanku ini adalah benar-benar Rio. ‘Tapi sekarang kita sudah berdekatan, bukan? Aku dan Kamu dengan jarak yang sangat dekat myla ku’ apa maksud perkataan Rio saat aku bermimpi adalah, bahwa sesungguhnya dia adalah Chandra dan Chandra adalah Rio? Memikirkan hal itu seperti ingin aku kembali menutup mata dan melanjutkan mimpi ku yang tadi.
TO BE CONTINUOED

Tidak ada komentar:
Posting Komentar