BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS
ceritakan apa yang ingin di ungkapkan
lepaskan segala penat yang ada
mulai berbagi
dengan sesama
lupakan penat yang ada
mulai hari dengan senyuman

Blog ini di buat sebagai sarana Public Sharing, antara Myla & Fajri dengan para pembaca setia blog dua sahabat kecil ini. Mudah-mudahan bisa ngasihh inspirasi dari makna persahabatan menurut kami Berdua

Bagi yang mau berbagi cerita dengan kita berdua..


Let's Join Us





Setiap orang nggak akan pernah bisa untuk berdiri sendiri. Sekuat-kuat nya orang tersebut, pasti masih membutuhkan uluran tangan dari orang lain. Arti persahabatan bagi kita adalah saling berbagi, terbuka, tak berjarak dan selalu ada satu sama lain. Myla si Putri tidur dan Fajri si Ksatria malam Kami berdua punya satu JANJI yaitu,, akan tetap Bersahabat meski jarak memisahkan kita. Dan kita akan tetep jadi sahabat, dan tertawa bersama sampai Tuhan mengambil salah satu dari kami berdua.

Opinion from my best friend

kita nii adalah sahabat..hueheheheheh waloupun kadang-kadang suka ada yang rusuh.. hidup kita dihiasi oleh segelintir kebahagiaan yang bisa membahagiakan kita berdua.. dan ini lah kami.... warna-warni ini sebagai simbol dari perbedaan diantara kita,,akan tetapi itu alasan kenapa persahabatan kita sangat indah,itu karena kita mempersatukan perbedaan yang ada menjadi suaqtu persamaan yang sangat berarti...

hha ..
nama blog nya gk jelass...
hhi pokok nya blog ini punya motif khusus... yaitu bisa berbagi dengan orang yang amat kita percayai ...

- Myla . Aprilisa ??? -
Sahabat Pertama gw yang berkebangsaan Maduree hhee
sahabat pertama gw yang suka menindas gw dengan menakutnakuti gw dengan serangga .. (errrrrhh , takkan ku maafkan !!)

Sahabat pertama gw yang paling demen merendaah diri (jgn gituu napa myll)

Sahabat pertama gw yang mempunyai saudara kembar bernama Listya Aprilisa (huwahahaha ,, lucunya waktu ituuu)

Sahabat gw yang selalu mencoba menjadi aisyaah Ayat Ayat Cinta . huaahaha (berkerudung dan memakai cadar .... mirip gga myl kata loo sendiri ???)

Sahabat gw yang selalu bangga dengan ngatain gw (loe sahabat gw apa bukaann ??) ahahahah

Sahabat gw yang paling gw butuhiinnnn ........

Cengeng, polos, gilaaa, gga taw maluu, seruu, nyebeliin, suka menolong, sabaaar, demeenn bgd ketawa(entah apa penyebab pastinya) dan banyaaakkk bgd karakteristik loe yang unik unikkk tapiiii entar kepanjanggaaannn... hihihihi ...

sampe sini ajaaaa yaah

Myla Aprilisa

ILYSM ...

(by : fajri)
- M. Fajri Nurrachman ??? -
mnurut myla, fajrii itu baek,,
fajrrii itu orang nya nyenenginn(tukang bkin gw ktawa)
dya juga sahabat gw yang uda gw bagi asem,maniss nya masalah gw
(kya sayurr aseem ajah)
fajrii ,,,dya ntu suka bantuin gw bwat gapus
air mata yang netess di pipinya myla
(lebayy yahh)
ketawa nya kya kecekek
(tu bawaan dari lahirr ya jrii???) sering bagi bagi kebahagiaan ama gw
(dikata jajan,dibagi-bagi)
hha lucu sekali di kau ..
SAHABAT gw yang punya kembaran nama nya
M.FIKRI NURRACHMAN
(wktu itu kita dapet ide dari mana ya,jrii)
kite berdua belaga jadi sutradara
berkhayal pngen bikin film segala lagy
kita br-2 uda kya orang stress..hha
pa lagy klo blushing(lagy di ceng2in)
haha bagian yang paling bkin gw seneng klo di kelas
apa lagy yang berhubungan dengan fajri dan si *beep*
hha..
suka sok sok ngambek gara2 dikatain
anajong lo ahh..
(seneng aja..hha)
si MR.Fajri yang sangat amat phobia dengan
segala macam rupa serangga(kecoa apa lagy)
hha..tapi sering gw jijilin,,(ihh)
ma kucing aja,,dya uah pingsan
duluan klo gw jijilin..
(pernah di rumah senna gw lempar
dya pake kucing yang lagi nyasarr)
but n in my opinion
You're my everythings
(by myla)
myla berharap bisa cerita-cerita sama fajrii...
klo myla lagi seneng..
klo myla lagy sedihh
klo myla lagy bingung..
fajrii berharap bisa cerita-cerita sama myla...
klo fajrii lagy bingung...
klo fajrii lagy sedihh...
klo fajrii lagy seneng..(palingan juga about LISTY) hha..
persahabatan bagai kepompong..
"BESTFRIEND IS WHO ALWAYS BESIDE YOU WHEN YOU NEEDS SOME ONE JUST LOOK OVER YOUR SHOULDER AND YOUR BESTFRIEND WILL BE THERE ALWAYS"

Minggu, 25 Oktober 2009

Arti Cerita Cinta Part V

*Pergantian sudut pandang ‘Aku’ (tokoh utama) menjadi sudut pandang orang ke tiga serba tahu.


Tatkala melihat myla yang sekarang sudah tertidur pulas, Chandra segera mengambil tas gendong nya yang tercecer di sofa, dan segera keluar dari ruangan yang bernuansa pink tersebut.

“Bik, saya pulang dulu. Myla udah tidur, panas nya udah mulai turun kok. Tidak usah khawatir ya bik.” Bik surti hanya bisa menganggukkan kepala nya beberapa kali, menandakan ia mengerti ucapan cowok ganteng ini. Atau jangan-jangan bik surti manggut-manggut saja karena terpesona sama penampilannya Chandra yah? Hahaha.

DI RUMAH CHANDRA….

“Mamahh..”, segera ia hampiri sosok wanita cantik yang sedang asyik memasak di dapur, dan langsung mengecup pipinya dengan penuh rasa kasih sayang.
“Kamu dari mana sih, kok basah kuyup gini?” Tanya ibu Sangraini sambil mengusap-usap rambut anak nya ini. Akhirnya Chandra menjelaskan nya dengan panjang lebar, tentang kejadian yang hari ini ia alami bersama tetangga barunya itu. Mamanya hanya bisa geleng-geleng kepala saja ketika Chandra menceritakan bahwa tadi dia sempat di peluk oleh myla. Dan mamanya juga baru tahu kalau mereka punya tetangga baru di depan rumah mereka. Maklum saja, ibu Sanggaini jarang sekali berada dirumah, beliau meiliki pekerjaan yang hamper sama dengan mama dan papa nya myla, hanya saja beliau kini harus banting tulang sendirian semenjak suami nya meninggal dunia 2 tahun lalu. Chandra beranjak dari tempat dimana ia dan mama nya sore ini menghabiskan waktu sebentar untuk bercengkrama. Kamarnya terletak di lantai dua, tepatnya di sebelah kamar kakak laki-lakinya. Chandra memiliki satu kakak laki-laki yang sangat ia sayangi. Ia menyayangi kakak nya seperti dia menyayangi dirinya sendiri, atau malah lebih. Terkadang ia ingin sekali melakukan apa saja, untuk menyenangkan hati kakak nya. Ketika sampai lantai atas, bukannya langsung ganti baju dan istirahat dimakarnya, ia malah memutuskan untuk kekamar kakak nya dulu, ia sungguh tidak sabar ingin menceritakan pengalamannya hari ini. Jujur saja, Chandra tak pernah merasa sebahagia ini di peluk cewek, apa lagi orang yang baru saja ia kenal.
“Baru pulang dek? Lama banget deh sekolah nya. Lo nggak tau apa, dari tadi gue udah kesepian banget gak ada temen ngobrol, OIA kok tadi gue ngeliat lo gotong cewek yang rumahnya di depan rumah kita itu sih? Lo apain tuh? ”
“ Nanya nya satu-satu dulu dong. Gue masih capek nih abis ngurusin bayi cakep. hahahaha ,” masih dengan gaya nya yang sedikit petakilan Chandra memprotes kakak nya yang langsung memberikan pertanyaan segudang, persis pak Khusnul guru matematika nya yang kalau memberikan soal dengan mendikte, pasti berbicaranya terus-terusan seperti mobil yang tidak ada remnya.

“ Tadi waktu jam pulang sekolah, waktu gue lagi jalan ke parkiran, gue ngeliat Myla jatuh, pingsan malah. Terus langsung gue bawa pulang kerumahnya, Ya otomatis gue gendong lah. Dan lo mesti tau, dia tadi meluk gue sambil manggil-manggil nama Rio-rio gitu. Dan ada satu lagi, entah kenapa gue ngerasa dia tuh kaya gimana gitu sama gue, maksut gue, dia itu selalu aja ngelamun dan kaya orang mau nangis gitu kalo ngeliat muka gue. Emang muka gue nyeremin yah?hahahaha”, berbeda dengan Chandra yang sekarang malah terbahak-bahak, Kakaknya sekarang hanya bisa diam terpaku setelah mendengar cerita adiknya itu.

“Oh, nama nya Myla?” hanya satu kata itu yag bisa terucap dari bibirnya.
Chandra menganggukkan kepalanya. Setelah merasa puas menumpahkan seluruh cerita yang ingin disampaikannya, segera ia keluar dari kamar abangnya itu. Sementara kakak nya sekarang masih saja, diam membisu memikirkan satu nama. MYLA

Tangannya meraih Sesuatu dari laci kecil disebelah tempat tidurnya. Sebuah bingkai foto yang didalamnya terdapat sebuah foto yang sudah lumayan tua. Foto seorang anak laki-laki berambut keriting dan memakai dasi kupu-kupu sedang bergandengan tangan dengan anak perempuan kecil yang sangat cantik dan berambut ikal. Ia perhatikan betul-betul foto itu. Lalu ia membalikkan bingkai foto yang terbuat dari kayu tersebut. Yang ternyata dibalikknya terdapat ukiran nama

‘MYLA & RIO’.
“Myl, apa kamu adalah seseorang yang aku lihat dari jendela waktu itu? ”, tak terasa tetesan bening airmata nya menggenangi kaca frame foto tersebut. Rio, Febrio Chandra Putra adalah saudara kembar dari Chandra, Febrio Chandra Petra. Waktu masih kecil mereka sempat terpisah jarak, Chandra tinggal dengan neneknya di Jakarta sementara mama, papa, dan Rio tinggal di Jogja. Karena mama dan papa mereka takut, kalau salah satu diantara Rio dan Chandra timbul rasa cemburu karena salah satu diantara mereka lebih di perhatikan oleh orang tua mereka.

Malam pun kembali hadir menemani kesepian seorang anak perempuan yang kini tengah berdiri di depan jendela kamarnya, dan mengadahkan wajahnya ke atas, melihat hamparan bintang yang setia menemani bulan. Terlihat di wajahnya, dia sedang bingung, entah memikirkan apa.

“Andaikan aku tau kamu dimana, yo. Aku pasti nggak akan bingung seperti ini. Aku capek jika harus terus-terusan menebak apakah kamu dan Chandra itu adalah sama? Apakah kamu dan Chandra adalah satu jiwa yang hanya berbeda nama?entah mengapa, akhir-akhir ini aku selalu ngerasa kalau kamu ada di deket aku. ” sambil memegangi frame foto yang didalamnya ada fotonya dengan Rio, tangisnya pun pecah, ditemani suara binatang- binatang yang terdengar menjerit-jerit satu sama lain.

Di tiap tetesan air mata nya, terlihat ia berharap, segera mendapatkan jawaban pasti tentang keberadaan sahabat kecilnya itu sekarang. Pandangannya menerawang daerah sekelilingnya, lampu-lampu di setiap rumah terlihat sudah mulai padam, kecuali satu kamar yang berada tepat di depan jendela kamarnya. Terlihat bayangan seseorang yang juga tengah berjalan mondar mandir di balik tirai jendela yang terlihat berwarna coklat saat pagi hari itu.
Pasti Chandra. Chandra apa kah kamu Rio???

TO BE CONTINUOED

Untitled-1

Arti Cerita Cinta part IV

Akhirnya bel panjang berbuyi, yang menandakan disudahinya proses belajar mengejar untuk hari ini. Cukup sudah tenagaku terkuras hari ini. Untuk mengejar pelajaran yang sedikit tertinggal, Chandra sudah berjanji untuk mengajariku tentang semua nya, tapi yang pasti dicicil satu persatu. Entah mengapa aku seperti mendapatkan sesuatu yang selama ini ku cari dan ku nanti setiap hari. Tau kah Rio bahwa setiap hari aku selalu membayangkan bahwa aku akan segera bertemu dengannya? Tapi kini semua itu sepertinya bukan hanya khayalan. Aku sangat yakin kalau Chandra itu ,adalah Febrio Chandra Putra. Shera menemaniku ke depan gerbang sekolah, karena setelah tadi kita sudah bercerita panjang lebar, ternyata dia adalah anak dari rekan kerja nya papa. Jadi secara tak langsung keluarga kita memiliki hubungan yang cukup dekat. Setelah sampai di depan gerbang sekolah, aku belum melihat mobil ku terparkir disana. ‘mungkin terlambat, inikan Jakarta, pasti macet dimana-mana’ aku mulai beropini. Tadinya shera ingin menemani sampai aku dijemput, tapi dia bilang hari ini dia sudah ada janji dengan pacarnya untuk nge-date setelah pulang sekolah. Aku mengiyakan alasannya. Sekarang aku duduk sendiri di taman dekat pelataran parkir sekolah ini. Segera aku ambil handphone Black Berry ku di tas. Lumayan kan, sendirian seperti ini jadi bisa di manfaatkan untuk browsing mencari informasi-informasi baru. Ketika sedang asyik mencari berita-berita di dunia maya aku merasa ada sesuatu yang jatuh, tepatnya sesuatu yang membasahiku sekarang. Wow hujan, dan parahnya lagi, supir ku belum juga datang. Tadinya aku ingin pulang naik taksi, tapi aku lupa nama alamat rumahku yang baru. Kalau sudah hujan seperti ini, jangan kan taksi, para tukang ojeg saja yang tadi nya menggerombol sekarang sudah lenyap. Bagaimana ini, berulang kali aku coba untuk menghubungi mama dan papa, tapi tetap saja tidak aktif. Padahal hari ini aku ada janji sama Chandra untuk belajar di rumah. Yang aku takutkan adalah Chandra sudah duduk manis dan sudah menunggu ku berjam-jam. Jarak dari tempat kini aku berada ke Gerbang utama sekolah ini cukup jauh, akan tetapi aku memaksakan diri untuk terus berjalan, walaupun mama pernah bilang kalau aku tidak boleh kehujanan. Tetapi kalau keadaannya sudah mendesak seperti ini, apa boleh buat. Ku kumpulkan tenaga ku untuk berjalan setapak demi setapak untuk sampai ke gerbang utama. Pada saat di tengah jalan, aku merasakan pusing yang luar biasa, dan memaksaku untuk bersandar ke sebuah batang pohon di dekatku. Aku merasa kaki ku sendiri sudah tak bisa menopang badanku, Hal itu membuatku kini terjatuh akan tetapi aku merasakan ada seseorang yang berhasil menangkapku sebelum aku benar-benar jatuh. Aku tak bisa melihat dengan jelas wajah nya seperti apa, tapi yang pasti sekarang aku tak bisa merasakan apa-apa,

-tak sadarkan diri.-

Aku merasakan ada secercah cahaya putih yang sangat terang ada didepan ku, tepatnya di dalam sanubariku. Aku merasa sendiri di tempat ini, sunyi dan sepi. Tiba-tiba didepanku kini terdapat sebuah kursi kecil ber-cat putih, dan disana ada seseorang. Aku menghampirinya dengan langkah yang penuh hati-hati. Dan betapa kagetnya aku, setlah mengetahui siapa yang tengah duduk dikursi itu? Itu seperti Chandra..Maksud ku Rio. Dia tersenyum, sambil berkata ,

” Aku udah kembali, myla sayang. Kenapa kamu diam begitu???”

“ Kamu nanya kenapa aku diam??? Kamu udah ngingkarin janji kamu sama aku, yo. Kamu bilang kamu akan balik ke Jogja dan akan menemui aku. Tapi apa nyatanya?”
“Kamu harus tau, Aku punya alasan kenapa aku belum bisa bertemu dengan kamu. Tapi sekarang kita sudah berdekatan, bukan? Aku dan Kamu dengan jarak yang sangat dekat myla ku.”

“Tapi diman….” Belum sempat aku menyelesaikan pertanyaan ku. Rio sudah tidak ada di kursi itu. Dunia apakah ini? Dunia alam sadar ku? atau dinia alam bawah sadar ku? Oh tuhan. Aku bingung.

“Rio..Rio..Rio!!!!!!!!” Pekik ku setengah berteriak.

“Myl, kenapa???”, Ku buka mata ku perlahan, dan mulai bisa melilhat sisi ruangan familier itu.

‘Aku dikamarku??? Lalu yang tadi itu apa???’

“Rio…”, Sekarang Rio ada di depan mataku. Ku peluk badannya erat, erat sekali. Aku tidak ingin kehilangan seseorang ini untuk kedua kalinya. Di dalam pelukannya aku merasa nyaman dan damai.

“Myl, gue Chandra!!! Iya sih nama gue memang Ferbrio Chandra tapi orang-orang memanggil gue Chandra, bukan Rio,” Chandra melepaskan aku perlahan , dan meletakkan kepala ku di bantalan empuk berbentuk hati milikku ini.

“ Maaf yaa, aku nggak bermaksut lancang dengan memanggilmu Rio.” Kata ku pelan.
Chandra yang semula berada di sofa, sekarang berpindah duduk nya di tepi tempat tidurku. Ternyata mama dan papa tadi pagi pergi ke Singapore untuk bertemnu dengan relasi perusahaan mereka disana. Dan sekarang aku kesepian lagi. Aku masih celingak celinguk tidak mengerti mengapa tiba-tiba aku ada di kamarku, dan mengapa disini juga ada Chandra? Melihat ekspresi wajah ku yang terlihat bingung, tanpa diminta Chandra langsung menjelaskan mengapa semua ini bisa terjadi.

“ Tadi gue ngeliat lo udah sempoyongan waktu jalan menuju ke gerbang utama. Nah waktu gue lihat lo jatuh di bawah pohon, gue langsung berusaha buat gendong lo ke parkiran, karena lo udah pingsan. Terus gue pulangin lo kesini deh, naik mobil gue. hehehe”

“Makasih yah,,maaf udah ngerepotin”.

Rencana awal kita yang sebelumnya mau belajar bersama, malah jadi kegiatan curhat-curhatan gitu. Dia menceritakan tentang keinginannya untuk segera pergi ke jogja, karena ia sudah tidak sabar untuk memborong dasi kupu-kupu yang di jual disana. Tidak terbayang betapa senang nya hati ku sekarang. Walaupun tidak begitu mendengarkan cerita-cerita nya, aku tetap memandangi wajah nya dengan penuh harapan, bahwa sebenarnya orang yang ada di depanku ini adalah benar-benar Rio. ‘Tapi sekarang kita sudah berdekatan, bukan? Aku dan Kamu dengan jarak yang sangat dekat myla ku’ apa maksud perkataan Rio saat aku bermimpi adalah, bahwa sesungguhnya dia adalah Chandra dan Chandra adalah Rio? Memikirkan hal itu seperti ingin aku kembali menutup mata dan melanjutkan mimpi ku yang tadi.


TO BE CONTINUOED


Untitled-1

Jumat, 16 Oktober 2009

arti cerita cinta part VI

Tiba- tiba telepon genggam nya berdering. Segera ia hapus air mata yang tak henti-hentinya bercucuran dari mata indahnya.

“Halo? ”
“Aku udah nggak apa-apa kok, Ndra. Iya nih masih nggak bisa tidur, mungkin karena dari tadi siang kan aku udah tidur. Jadi sedikit susah tidur,,hhe. Kamu sendiri belum tidur jam segini?.” Myla segra menjawab pertanyaan dari lawan bicara di telepon itu. Chandra, lagi-lagi myla merasa, bahwa Chandra selalu hadir disetiap kebingungannya, seperti telah sukses menggantikan posisi yang telah lama Rio tinggalkan.

Tangannya meletakkan kembali frame foto itu di kotak kecil berwarna coklat yang sudah terlihat usang, dan meletakkannya di atas meja belajarnya. Myla massih terlihat sibuk memegangi telepon genggamnya yang memang sedikit beukuran besar. Malam ini sungguh indah, dikala dia sedang membutuhkan seseorang untuk berbagi cerita, Chandra hadir disitu untuk mengisi kekosongan hatinya. Malam bertambah larut, lampu dikamar myla pun kini terlihat sudah padam, menandakan ia sudah kembali terlelap untuk kembali menyambut mimpi-mimpi indah dalam tidurnya.

Pagi harinya,wajah Myla yang terlihat masih kusut tetap berusaha untuk menyadarkan dirinya untuk segera bersiap-siap berangkat sekolah. Karena tidur terlalu larut, hari ini dia bangun sangat terlambat, seharusnya sekarang dia sudah berada diperjalanan menukju sekolah nya, akan tetapi fakta yang terjadi adalah sangat berbeda, jam 06.15 saja dia masih berada dirumah, belum berangkat juga. Jakarta yang memang sudah terkenal dengan kemacetannya, hari ini pun kembalil beraksi. rentetan mobil-mobil yang sangat panjang, menjadi pemandangan yang harus dinikmati oleh anak baru yang bernama myla ini. Alhasil ketika mobilnya sudah berada tepat didepan gerbang sekolahnya, sudah tidak ada lagi siswa yang berkeliaran diluar. Ini menandakan bahwa dirinya memang benar-benar telat.

Suasana dikelas XI.B

Di meja deretan paling belakang, terlihat sosok laki-laki yang tengah terlihat cemas. Chandra. Dari bahasa tubuhnya terlihat sekali, dia sangat bingung. Bagaimana tidak, teman sebangkunya yang baru hari ini tak kunjung tiba. Jam sudah menunjukan pukul 07.00 tapi Myla juga tak kunjung datang. Dikelas ini suasananya sangat sunyi, karena sekarang mereka tengah menghadapi guru yang sudah terkenal kekejamannya pada siswa yang berisik, apa lagi tak tepat waktu. Suasana itu kini berubah menjadi ajang bisik-bisik, setelah ada satu sosok perempuan yang dengan tampang tak bersalahnya, main masuk saja kedalam kelas yang suasana sudah seperti kuburan ini. Semua mata tertuju pada sosok perempuan ini. Begitu pula Chandra, yang langsung merasa lega setelah melihat myla akhirnya datang. Akan tetapi myla tak tau apa tantangan yang akan di hadapinya setelah ia masuk keruangan baru nya ini. Sosok laki-laki tegak berperawakan tegas ini mendekatinya perlahan, dari suara hentakan kakinya saja sudah bisa ditebak, bahwa orang ini sangat tegas.

“Kamu anak baru dari jogja itu ya? Kenapa datang terlambat?!” nada nya terdengar meninggi. Myla yang tak tau apa-apa hanya bisa meminta maaf atas keterlambatannya ini. Dia pikir semua guru disini sangat ramah dan baik. Karena selama ia besekolah disini, ini adalah kali pertamanya ia bertemu dengan guru ini. Pandangan cerianya berubah drastic menjadi sayu ketika rantaian kata-kata yang di ucapkan guru ini.

“Macet aja kok dijadiak alasan. Saya tidak suka orang yang tidak tepat waktu. Silahkan anda keluar dan jangan masuk kekelas ini, sebelum jam pelajaran saya berakhir!” mungkin kata-kata sedikit di perhalus, akan tetapi menurut myla, sama saja makna nya. Dia belum pernah di bentak seperti ini. Dengan tubuh lemasnya, ia berjalan perlahan menuju keluar kelas, tampak mata nya berkaca-kaca. Tega sekali guru ini membentak dirinya, yang sama sekali paling tidak bisa di bentak sedikitpun. Chandra yang semula hanya bisa diam, sekarang berjalan mendekati guru killer ini.

“Pak saya mohon ijin ke toilet sebentar”, kata nya pelan. Padahal alasasn utama mengapa ia ingin keluar adalah ingin menyusul myla. Toh jam pelajaran guru ini ajan berakhir 30 menit lagi. Itu yang adad di benaknya. Menurut Chandra, 30 menit meninggalkan pelajaran guru ini, tidak akan jadi masalah baginya, ia sudah terlalu mahir untuk berbahasa jerman. Jadi bukan masalah besar jika meninggalkan jam pelajaran ini. Hari ini mungkin adalah hari keberuntungan Chandra, Entah karena hal apa guru ini mengiyakan saja permintaan Chandra. Padahal terkadang jika anak-anak lain yang meminta ijin, jangankan di perbolehkan di jawab saja tidak. Chandra mengililingi sekolah ini untuk mencari keberadaan perempuan yang kini telah menjadi pujaan hatinya tersebut. Setelah cukup lama berkeliling, akhirnya ia menemukan myla sedang duduk termenung dibangku taman di depan kolam ikan itu. Didekatinya bangku itu, dan perlahan duduk disitu.

“ Myl? Jangan nangis dong. Masa nangis sih ah. Malu loh nanti diliat orang, masa udah gede di bentak gitu aja nangis. Kalo gue sih udah makanan sehari-hari di bentak guru kaya gitu.” Di genggamnya jemari-jemari kecil gadis yang tengah duduk disampingnya ini. “Lagian gurunya galak banget! Aku kan nggak bohong, memang ttadi macet banget. Iya walaupun aku telat juga karena aku telat bangun tadi pagi. Tapi kan nggak usah bentak-bentak kaya gitu.” Rengeknya seperti anak kecil. Hal ini semakin membuat Chandra ingin sekali memeluknya. Dan itu bukan hanya sekedar keinginan, karena sekarang myla sudah bersandar tepat di bahunya. Sambil menangis tersedu, ia tiba-tiba menceritakan hal yang sangat penting dam hidupnya.

“Kamu tau nggak sih, Ndra. Kamu itu sama banget sama sahabat kecil aku. Dulu setiap aku sedih dia selalu ada buat aku, setiap aku dapet nilai jelek dia selalu menghibur aku. Dia adalah orang yang paling aku sayang, dia adalah orang pertama yang ngebuat aku tau betapa berartinya seseorang dalam hidup aku, tapi sekarang aku nggak tau dia dimana, sedang apa, sudah seperti apa. Karena dulu dia ninggalin aku gitu aja. Dan sekarang selalu ada kamu yang menempati posisi dia yang dulu selalu ada buat aku. Makasih ya Ndra.”

“Iya iya. Eh tapi gue minta maaf yah kalau gara-gara gue nelfon lo sampe larut malem, lo jadi telat bangun dan akhirnya dimarahin guru tadi.”
Myla hanya mengiyakan saja, perkataan Chandra tadi. Sejujurnya kini dalam hatinya ia berkata pelan ‘dan aku tambah yakin Ndra, kalau rio itu adalah kamu’. Senyumnya kembali merekah tatkala fikiran itu muncul kembali dalam fikirannya. Ia kembali merasakan hadirnya seorang dulu telah lama menghilang dari kehidupannya. “Nanti lo adad acara nggak? Kalo nggak ada kita jalan yuk. Gue traktir deh. Hitung-hitung itu tanda permintaan maaf gue, karena udah jadi awal kesialan lo hari ini. Hahaha gimana?”

“Boleh deh, aku juga lagi pusing nih. Terus bosen juga di rumah sendirian. Tapi jangan malem-malem pulangnya, abis aku masih harus belajar supaya bisa ngejar ketinggalan pelajaran di sekolah ”.

“Nanti gue bantuin deh belajarnya. Janji”. Segera lah mereka kembali kekelas. Saat mereka sudah berada di dekat pintu, Anak-anak di kelas hanya bersuit-suit ria dari balik kaca. Myla dan Chandra jadi salah tingkah gimana,,,gitu. Hari ini, jam pelajaran sekolah diakhiri pada jam 10.00 dikarenakan ada kebijakan dari bapak kepala sekolah yang mengatakan bahwa hari ini seluruh guru dan para komite sekolah harus mengikuti seminar tentang “PENCEGAHAN BAHAYA NARKOBA DI LINGKUNGAN SEKOLAH” sebagai acara kegiatan rutin setiap di peringatinya hari anti HIV/AIDS seluruh dunia. Rencananya Myla dan Chandra hari ini akan pergi ke bioskop 21 untuk nonton film terbaru. Hari ini Chandra tidak membawa mobil kesayangannya, melainkan membawa motor yang biasa ia gunakan untuk adu balap motor bersama teman-temannya. Myla yang semula berjalan diibelakang Chandra saat mereka berdua menuju pelataran parkir, akan tetapi lain hal nya dengan sekarang . Diam-diam Chandra meraih tangannya, dan menggenggam nya dengan erat. Beberapa cewek yang ada dibelakang mereka hanya bisa berdecak sinis kearah myla, mereka menganggap bahwa pangeran tampannya ini sudah direbut oleh anak baru yang bernama myla ini. Myla yang sudah merasa tak nyaman, karena dia merasa banyak orang yang melirik sinis padanya segera melepaskan genggaman erat itu perlahan.

“Kenapa sih mereka ngeliatin aku kaya gitu?”

“Soalnya kamu lagi di gandeng sama pangeran ganteng..huahahahah”. Myla tambah merasa keki saja saat Chandra tak menanggapi nya dengan serius.

“ Ih ini seriuss tau. Aku takut sama pandangannya mereka, kaya mau makan aku hidup hidup.”

“Mereka sirik mungkin sama kamu, Soalnya aku baru pertama kalinya loh deket sama cewek,

Kalau dulu-dulu aku nggak pernah serius sama cewek-cewek disini. Habisnya, kesannya mereka tuh nggak bener-bener sayang sama aku. Mereka Cuma mau numpang eksis aja di sekolah. Udahlah nggakk usah dipikirin.” Chandra kembali menggenggam tangannya, segera ia hisupkan motornya. Dan menyuruh Myla untuk naik. Cewek-cewek genit yang lagi pada seliweran disitu tambah kesel aja ngeliat Chandra boncengan sama cewek lain.
Setelah cukup lama berkutat dengan macetnya Jakarta, akhirnya mereka sampai juga di salah satu mall di bilangan Jakarta Utara. Karena merasa tidak nyaman jalan-jalan di mall masih menggunakan seragam sekolah. mereka akhirnya mencari toko baju-baju untuk remaja. Myla yang sedang asyik melihat-lihat boneka di stand boneka yang ada di samping toko baju tersebut, tidak mengetahui hal gila yang direncanakan oleh Chandra.Chandra terlihat sedang memilih-milih baju untuk dirinya dan myla. Setelah cocok dan sudah menjatuhkan pilihannya pada kaos berwarna hitam, Ia segera merogoh kantongnya dan mengeluarkan sebuah dompet yang didalamnya terdapat fotonya dengan kakak nya. Ia ambil 4 lembar uang seratus ribuan untuk membayar sepasang baju yang telah ia pilih itu. Chandra sengaja mengagetkan myla dari belakang, segera ia tunjukkan baju yang sengaja ia pilih untuk mereka berdua.

“Liat nih, gue udah beli baju. Pasti cocok deh, lucu lagi.hahaha”

Usahanya untuk membuat myla tertawa, sekarang adalah gagal total. Yang ia lihat bukanlah senyuman, Yang ia lihat malah titik-titik air mata yang jatuh di pipinya Myla. Sungguh kaget sekali, tiba-tiba melihat myla yang tadi nya baik-baik saja, sekarang malah nangis begini. Dilihatnya tangan myla yang sedang meraih sebuah boneka teddy bear berwarna coklat yang berdasi kupu-kupu berwarna kuning keemasan. Ia teringat boneka yang pernah ia berikan padad Rio saat dia berulang tahun dulu. Chandra pun merasa familier dengan boneka ini, sepertinya dia pernah melihat dimana gitu. Tapi saat Myla menyadari Chandra memperhatikan bekas air mata di wajahnya, secepat kilat ia menghapus air mata nya itu.

“awas yaa kalau bajunya jelek, aku nggak mau pake,,hehehe”, Chandra yang menyadari bahwa myla sedang menyembunyikan sesuatu, dan mencoba untuk mngalihkan pembicaraan, Tapi Chandra mengurungkan niatnya untuk bertanya lebih jauh tentang teddy bear itu, ia takut myla nanti sedih lagi.

“Nih liat, gue udah plihin baju buat kita berdua. Pasti cocok deh”, segera ia keluarkan sepasang baju didalam bungkusan itu. Myla yang semula sedih, sekarang malah tertawa terbahak-bahak. Bagaimana tidak, ternyata baju yang dipilihkan oleh Chandra adalah baju Couple berwarna hitam dan bergambar setengah hati yang retak ditepi bajunya dan bertuliskan happy ending. Entah apa maksutnya, yang ada dibenaknya adalah pasti cowok yang terlihat galak ini, pasti berubah menjadi cowok yang terlihat sangat sweet..hahaha

“Kok malah baju couple sih, kita kan nggak pacaran. Wah jangan jangan kamu naksir lagi sama aku.hahah ”

“Emang nya nggak boleh di pake sama orang yang sahabatan?”.

“Iya juga sih.hahaha”

Siang hari itu mereka mengurungkan niatnya untuk nonton, menurut mereka film yang diputar hari ini tidak ada yang menarik. Alhasil karena narsisnya Chandra sudah tidak bisa di bending lagi. Akhirnya mereka berfoto-foto ria, walaupun hanya sekedar photo box saja. Setelah sudah merasa puas berjalan-jalan, berkeliling dan sudah merasa kenyang juga karena mereka tadi juga sempat makan, akhirnya mereka memutuskan untuk pulang. Banyak mata yang memandang kea rah mereka saat di mall , setiap orang yang melihat mereka pasti bergumam “serasi sekali”. Mereka hanya bisa mesem-mesem saja saat mereka mendengar opini orang-orang tentang mereka. Padahal kalau boleh jujur, myla hanya merasa mendapatkan kembali sahabatnya yang dulu pergi, bukan merasa jatuh cinta atau apalah. Orang-orang saja yang sudah negative thinking padanya. Itu menurut myla. Tapi lainhal nya dengan Chandra yang memang benar-benar naksir sama cewek berambut ikal ini.





TO BE CONTINUOED


Untitled-1

info penting buat anak kelas X SMAN 81 Jakarta

yang mau download materi singkat pelajaran TIK untuk bahan mid smester bisa di download disini..

RINGKASAN MATERI KELAS X UJIAN BLOK I.rar klik ajahh

sumber : http://gipsylinux.wordpress.com

Kamis, 15 Oktober 2009

arti cerita cinta part III

Febrio???Apakah rio teman kecilku???Rio yang suka mngenakan dasi kupu-kupu dan yang rambutnya kriwil-kriwil itu??? Tapi tidak mungkin dunia sesempit ini. Lagi pula dia kan masih di Amerika, buktinya saja dia tak kunjung datang ke Jogja untuk memenuhi janjinya padaku. Dan sampai sekarang pun aku masih belum mengerti mengapa dulu rio tiba-tiba pergi meninggalkan ku? Sekejap memori itu terulang lagi. Namun segera aku atur perasaan aku agar tak meneteskan airmata di kelas baru ku ini. Setelah aku terdiam beberapa saat di mejaku, aku merenungi lagi saat-saat yang mengasyikan ketika aku masih bersekolah di Jogja. Namun pikiranku buyar ketika melihat siapa yang baru saja masuk kekelasku. Laki-laki yang kemarin aku lihat di jendela rumah ku, dengan gaya cuek khas cowok dia berjalan menuju mejaku,

“jangan-jangan...dia teman sebangku ku?” ucap ku dalam hati. Dan benar saja, Dia duduk disampingku. Waw asik sekali mempunyai teman sebangku yang ganteng seperti dia. Perawakannya mengingatkan ku pada seseorang, seseorang yang pernah mengisi hari-hari ku di Jogja. Jangan-jangan dia benar-benar...

“ Halo???kok bengong sih? Kok kaya heran gitu ngeliat gue? Aneh ya ngeliat orang pake dasi kupu-kupu gini?” tanya nya sambil mengibas pelan tangannya di depan wajahku.

“Hah?? Engg..nggak kok. Kamu nggak aneh. Dasi kupu-kupunya lucu.” Mengapa sangat kebetulan dua orang yang nama nya sama dan hobinya juga sama, memakai dasi kupu-kupu.

“Gue Febrio Chandra, panggil aja Chandra. Lo myla kan? Anak yang baru pindah dari Jogja? Dan kaya nya kemaren gue ngeliat lo lagi nurunin barang di rumah yang didepan rumah gue, itu lo kan?”

“I..i..iya, aku myla. Wah kebetulan banget yah kita ternyata tetangga..hehe”. tau kah dia sekarang aku merasakan sesuatu yang aneh? Merasakan menemukan sesuatu yang dulu pernah hilang. Apakah nama lengkap orang yang satu ini adalah Febrio Chandra Putra??? Kalau benar itu nama lengkapnya. Itu berarti dia adalah rio yang telah meninggalkanku selama hampir tujuh tahun. Dan dasi kupu-kupu itu, itu adalah khas dari penampilannya. Tapi mengapa nama nya di panggil Chandra?? Bukankah panggilan kecil nya adalah Rio???


Beberapa saat setelah perkenalan tadi, datanglah sosok wanita yang bisa dibilang muda, berpenampilan up to date untuk ukuran seorang guru. Ternyata setelah aku tanyakan pada Chandra, dia adalah guru bahasa inggris di kelas kami. Cara mngajarkannya sangat easy going, serius tapi santai dan membuat aku nyaman berlajar bahasa inggris, yang kalau boleh jujur aku termasuk siswa yang kurang pandai pada bidang ini. Chandra menyodorkan buku yang bertulisakan “Let’s Talk” , buku bahasa inggris. Ternyata Chandra ini benar-benar mirip sekali dengan Rio . Memiliki kepribadian yang menurutku itu mudah bergaul, baik, sopan, cuek, dan Rio yang aku kenal adalah Rio yang pintar dalam bahasa inggris akan tetapi kurang bisa menyelesaikan proses hitung menghitung alias matematika. Dan pada saat ini aku hanya bisa menganga mendengarkan dia bicara ini itu dalam bahasa inggris. Mengapa semua terlihat seperti di flash back saat dulu rio pernah mengajarkan ku pelajaran bahasa inggris??? Akan tetapi mengapa ia tak mengenalku??? Namun seingat ku, Rio lebih tua 1 tahun dari ku. Dan itu berarti tidak mungkin dia satu kelas denganku.iya kan???

Pelajaran bahasa inggris hari ini selesai sampai disini, saat Ms.lina memberika tepuk tangan yang meriah untuk mengakhiri pelajaran ini. Di selang waktu pergantian jam pelajaran, Chandra menganjakku ngobrol tentang semua hal yang berhubungan tentang mengapa aku pindah dari Jogja. Aku menceritakan dengan panjang lebar, bahwa aku pindah ke jakarta karena orang tua ku akan mengurusi perusahan baru yang kebetulan di bangun di Jakarta. Dia terlihat sangat serius mendengarkan ceritaku. Sampai-sampai teman satu bangku di depan ku menoleh ke belakang dan menggodanya,

“Duileh ndra serius banget dengerin cerita nya anak baru ini, dengerin cerita nya, apa cari cari kesempatan ngeliatin muka nya ?? Chandra ..chandra ada aja cara lo buat ngecengin cewek cewek disini..dasar lo ahh”, Chandra memukul nya pelan. Nama nya Raka, kalau tidak salah lihat, tadi dia juga main basket di lapangan.
Sampai akhirnya aku melontarkan pertanyaan yang membuat aku sendiri tak sabar untuk mendengar jawabannya dari lawan bicara ku ini, yang menurutku adalah rio sahabat ku.

“Dasi nya lucu, itu setiap hari ganti??? Atau jangan-jangan kamu punya jadwal mau pakai dasi warna apa setiap hari..hahaha”

Kok lo tau sih, kalo gue punya jadwal pake dasi. Gue udah ngoleksi dasi kupu-kupu dari kecil, udah ada satu lemari mungkin. Hahaha. Kalo yang lagi gue pake ini gue beli waktu di Amerika. Kata nyokap gue, waktu rumah kita ada di jogja gue selalu nitip minta di beliin dasi kupu-kupu kalau nilai bahasa inggris gue bagus. Maka nya gue pengen banget ke Jogja, tapi belom sempet-sempet”.

Dia berkata ringan sekali, seperti tak ada beban di hidupnya. Apakah dia tau bagaimana perasaan ku ketika aku mendengar jawabannya itu? Singkat namun mampu membuat aku menangis. Jadi ini benar-benar Rio??? Tapi aku tak sanggup untuk menanyakan lebih jauh lagi untuk memastikan, apakah dia benar-benar Rio atau bukan???

to be continoued

Untitled-1

Minggu, 11 Oktober 2009

arti cerita cinta part II

Karena terlalu lelah setelah bermain seharian dengan sepupu-sepupuku, aku tertidur pulas. Sampai-sampai susah untuk di bangunkan pada pagi hari nya. Setelah mengumpulkan kekuatan-kekuatan , aku langsung bergegas pergi ke kamar mandi. Setelah sudah cukup membersihkan diri, segera aku kenangan seragam-seragam yang ternyata sudah tergantung rapi di lemari. Aku heran sejak kapan sih sebenernya kedua orangtua ku menyiapkan ini semua? sampai-sampai mereka sudah bisa mempersiapkan segalanya, sampai bisa membelikan baju seragam sekolah ku segala. Aku bercermin sambil melirik ke arah foto ketika aku masih berusia 9 tahun. "Kok beda banget yah?", sambil tertawa kecil aku langsung menyambar tas sekolah ku dan langsung lari menuruni tangga menuju meja makan.


"Pagi ma, pa!!! Aku ga ikut sarapan deh, minum susu ajah. Abis udah telat banget yaa"


"Ooo ya udah, uang saku kamu udah ada di tas yah. Belajar yang rajin loh, dek. OIA mama juga sudah bilang ke pak supirnya bahwa kamu nanti harus di antar-jemput setiap hari."


Segera aku ambil segelas susu vanilla kesukaan ku, dan langsung bergegas pergi ke sekolah baruku. Meski sempat merasakan 1 tahun lama nya SMA di jogja, tetapi aku merasa sudah lama sekali mengenakan seragam putih-abu abu ini. Di perjalanan menuju sekolah hari ini, aku cuma bisa celingak-celinguk melihat fakta yang sebenarnya, kalau ternyata di Jakarta bukan hanya berisi orang-orang kaya, namun banyak juga yang harus meminta-minta di jalanan untuk menyambung hidup nnya dari hari ke hari. Sedih rasanya melihat kenyataan ini.



Pandangan ku kini semakin membuatku menganga, ketika melihat sekolah yang berdiri tegak, sangat luas, dan di kelilingi tembok-tembok tinggi. Perlahan aku memasuki gerbang sekolah itu. banyak mata yang tertuju padaku, mungkin karena aku anak baru. Beberapa tapak aku melangkah, adad seorang anak perempuan yang sangat cantik menyapa ku.


"Hai, kamu myla yah? siswa yang baru pindah dari jogja?", aku mengangguk dan tak bissa berkata apa-apa. Mimpi apa aku semalam, sampai bisa mempunyai teman baru secantik ini?


" Nama aku Shera Nitadilla, aku temen sekelas kamu. Kemarin ada guru yang bilang kalau akan ada anak baru yang akan bergabung di kelas XI.B hari ini".


"Oh, iya. Bisa ke kelas bareng kan?"


"Bisa, nanti aku kenaliln sama temen-temen yang lain deh".


Pagi ini sungguh cerah, secerah wajah Shera yang putih merona, berbeda dengan kulit ku yang sawo matang. Walaupun badannya lebih pendek dari ku, akan tetapi badan nya tetap terlihat proposional.


Sepanjang perjalanan menuju kekelas, aku di perkenalkan pada siswa-siswi yang masih terasa asing bagiku. Akan tetapi sekarang aku mulai tidak asing, saat aku melihat sosok yang sejak kemarin membuat ku penasaran. Dia terlihat berbeda saat mengenakan kostum basket. Lebih terlihat dewasa dan cool. Tetapi sayang nya, aku tak dapat berkenalan dan menanyai semua yang ingin aku tahu tentang dirinya, karna sekarang ia tengah berada di antara kerumunan sekumpulan cewek-cewek cantik yang terlihat sangat ceria ketika barang-barang yang sengaja mereka bawa itu di gunakan oleh sang idola. Ada yang membawa handuk kecil, minuman, sampai-sampai ada yang dengan semangat mengipas-ngipas cowok tinggi, putih, berambut kriwil dan atletis itu.

Shera masih terus menggandeng tangan ku dengan erat, setelah cukup lama berjalan, dan berjabat tangan dengan teman-teman baru ku, tibalah kita di depan kelas yang bertuliskan XI.B di bagian atas pintu kelas tersebut. Lagi-lagi aku merasa kikuk ketika banyak pasang mata yang memperhatikan ku dari atas sampai bawah.


“ Myl, ini kelas kita. Kamu akan duduk di bangku yang di sebelah sana”, Shera menunjuk tempat duduk yang berada di barisan paling kanan, di urutan nomor 3 dari depan.

Dan aku sekarang tau mengapa aku di tempatkan disana. Karena ternyata di meja itu hanya tergeletak satu buah tas saja, itu berarti tempat ini hanya di tempati oleh satu orang. Sementara meja yang lain sudah terisi oleh dua orang. Setelah bercengkrama bersama teman-teman sekelas ku, akhirnya ada sesosok bapak-bapak yang meski berperawakan tua namun tetap terlihat tegas masuk kedalam kelas.


“ Selamat pagi anak-anak, hari ini bapak akan memperkenal kan siswa yang baru saja pindah dari Jogjakarta, Myla harap maju kedepan dan perkenalkan diri anda” beliau menunjukkan jari telunjuk nya ke arah ku, tanpa berlama-lama aku langsung berjalan kedepan kelas dengan jantung yang dag dig dug tak karuan.


“Halo, nama saya Myla Aprilisa, saya pindahan dari sekolah swasta di Jogakarta. Saya harap, saya bisa di teima dengan baik disini. Terimakasih”. Anak-anak yang lain bertepuk tangan dengan meriah. Aku sangat senang bisa di terima di komunitas baru ku ini. Tapi aku masih penasaran, siapa teman sebangku ku? Mengapa ia tak kunjung datang, padahal bel sudah berbunyi, yang menandakan proses belajar-mengajar akan segera dimulai.


“ Baiklah, selamat datang di sekolah kami, semoga anda senang bersekolah disini. Emm kamu akan duduk di sebelah Febrio Chandra. Okei Sekarang silahkan duduk. Selamat belajar”.


Febrio Chandra??? Hati ku kini sungguh tak karuan. Aku eja dengan pelan nama itu. Nama itu mengingat kan ku pada seseorang..Jangan jangan...



Untitled-1


To be Continoued



Sabtu, 10 Oktober 2009

Arti Cerita Cinta part I

Matahari telah keluar dari persembunyiannya, diikuti suara saut-sautan kicauan burung yang indah. Pagi hari ini adalah Pagi yang indah namun buruk untukku, betapa tidak dengan berat hari aku harus meninggalkan kota Jogja yang menyimpan sejuta kenangan yang sudah aku torehkan disini. Pekerjaan papa yang memaksa aku dan keluarga untuk pindah ke kota metropolitan itu. Papa di pindah tugaskan untuk mengurusi kantor barunya di Jakarta.
Sedih rasa nya harus berpisah dengan sahabat-sahabat ku disini. Dan meninggalkan semua kenangan dan janji-janji ku bersama Rio, Sahabat ku yang sekarang mungkin sedang bersenang senang di Amerika bersama teman-teman barunya. Semenjak perpisahan kita 7 tahun lalu, aku sudah tidak bisa berkomunikasi dengannya. Entah sudah seperti apa dia sekarang. Apakah masih seperti dulu? sering tertawa tanpa ada sebabnya, rambut kriwel-kriwel berantakan kaya ketumpahan mie ayam, masih mengenakan dasi kupu-kupu kesukaannya. Hah aku tak tau. Akan tetapi yang masih ku ingat jelas adalah ketika ia memberikan dasi kupu-kupu yang berwarna kuning keemasan untukku seraya berkata ,"Aku pasti akan balik lagi kok, tungguin aku disini yah, jangan pergi kemana-mana". Akan tetapi kini aku akan mengingkari janji ku untuk tidak pergi kemana-mana dan terus disini untuk menantinya kembali. Akan tetapi aku juga berfikir, masih ingatkah dia pada ku? Aku sudah menunggu nya selama tujuh tahun, akan tetapi ia tak kunjung kembali.
Setelah cukup lama memikirkan masa lalu itu, aku kembali ke alam nyata ku. Segera aku bergegas untuk membawa tas koper ku, untuk di naikkan ke dalam mobil. Pesawat yang akan membawa ku ke Jakarta akan take off pada pukul 08.25 . Papa bilang, ia sudah mengurusi semua urusan sekolah ku disana, Aku sudah terdaftar di salah satu SMA swasta disana. Tanpa berlama-lama, aku beserta keluarga berpamitan dengan tetangga-tetangga di sekitar rumah. Rasa nya langkah kaki ku sangat berat sekali untuk meninggal kan kota Gudeg ini.

* Beberapa jam setelah sampai di Jakarta.

Kota Jakarta, Kota dengan hiasan gedung-gedung pencakar langit yang berdiri kokoh melambangkan kekuatan dan kekuasaan. Ratusan bahkan ribuan mobil mewah meliantas disana-sini. Orang-orang berjas hitam yang dikawal oleh orang-orang berbadan besar dan tinggi. Beberapa kesan pertama setelah aku sampai di Ibu Kota ini. Aku tinggal di komplek perumahan yang menurutku jauh dari kesan sederhana. "Kenapa harus tinggal di perumahan elit gini sih, pa? emang kita mau menetap disini ya?". Pertanyaan yang aku lontarkan agar papa segera memberikan alasan mengapa harus tinggal dirumah yang menurutku terlalu luas untuk di tempati oleh 3 orang ini.
"Karena papa memang sudah memutuskan untuk tinggal di Jakarta". Seperti disambar geledek di siang bolong. Benarkah sekarang aku harus benar-benar meninggalkan kota kenangan itu selamanya? lalu bagaimana kalau Rio mencariku?
Pikiranku mulai kacau. Akan tetapi apa daya, apa yang bisa aku perbuat selain menuruti segala nya yang sudah diputuskan oleh kedua orang tua ku.
"Kamu ganti baju dulu, myl. Setelah itu langsung istirahat karena mulai besok kamu akan mulai masuk di sekolah baru mu". Perkataan mama barusan menambah beban dalam fikiranku. Aku mengangguk seraya mengiyakan perintah mama dengan segera. Dirumah ini ada 4 orang pembantu dan 2 supir yang akan menemani hari-hari ku dirumah ketika mama dan papa harus pergi kesana-kemari untuk mengurusi perusahaan mereka.
Kamarku berada di lantai dua, berada diantara 2 kamar tamu lainnya. Kamarku kira-kita berukuran 10 x 7 meter. Sangat luas menurutku, akan tetapi setelah perlahan ku buka pintu kamar, ternyata tak salah jika kamar ini dibuat luas. Karena ternyata ini adalah kamar utama di lantai dua, dilengkapi dengan tempat tidur yang luas, televisi dan perangkat-perangkat pelengkapnya, dengan kamar mandi didalamnya, dan seperangkat alat-belajar seperti meja belajar , laptop, printer. Kamar ini layak nya rumah di dalam rumah. Apa yang bisa aku kerjakan dikamar seluas ini sendirian. sungguh membosankan. Pandangan ku beralih ke luar jendela, disana aku melihat halaman rumah ku yang sangat luas, disiasi dengan pepohonan dan bunga-bunga beserta hewan peliharaan seperti burung dan kelinci-kelinci kecil. Akan tetapi ada satu objek lagi yang menarik perhatian ku. Rumah yang berhadapan dengan rumah ku ini. Maksudku bukan rumah nya yang menarik, akan tetapi ada sosok laki-laki yang kira-kira usianya 1 tahun di atasku. dia juga sedang memperhatikan ke arah kamarku. Mungkin ia bertanya-tanya, siapa yang menjadi penghuni baru rumah ini.
Dia tersenyum dikala sadar aku mengetahui dia juga sedang memperhatikan ku, Aku pun ikut membalas senyumnya. Tiba-tiba ada suara orang yang berasal dari lantai satu yang sangat familiar di telingaku. Segera aku menuruni tangga, dan menemukan banyak orang disitu. Yang tak lain adalah saudara-saudara ku yang berkunjung kerumah ku, untuk mengucapkan selamat datang di Jakarta. Hatiku terlonjak senang melihat rumah ku sangat ramai dengan suara canda tawa para sepupu-sepupuku yang sekarang tengah berlari kearah ku.
"Akhirnya kamu nyampe juga di Jakarta, Aku udah ga sabar banget tau ngga sih. kangen banget sama kamu, dek", Ucapan selamat datang pertama yang diberikan oleh kak Toby, kakak sepupu tertua dalam keluarga ku.
"Iya nih kak, aku juga udah kangen sama kakak. Oia kakak tinggal disekitar sini juga kan?" tanyaku
"Iya, rumah kakak 3 rumah selanjutnya dari rumah yang berhadapan sama rumah kamu", jawabnya sambil memberikan kecupan selamat datang di dahi ku.
Hari ini aku tidak sama sekali beristirahat, satu hari ini aku menghabiskan waktu bersama sepupu-sepupuku di rumah sampai larut malam, akhirnya mereka pulang karena besok sudah hari senin, dan itu berarti besok mereka akan memulai kesibukan masing-masing, sama seperti hal nya aku.

Mama dan papa akhirnya memberikan kecupan selamat tidur untukku. Setelah mereka mematikan lampu nya dan menutup pintu kamarku, aku masih penasaran dengan sosok laki-laki tadi. Siapa nama nya? Dia bersekolah dimana? apakah dia bersekolah di tempat yang sama denganku? tapi siapa yang akan menjawab pertanyaan ku, jika bukan laki-laki itu. Itu berarti aku harus lebih dulu berkenalan dengannya, baru bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sejak tadi sudah melompat-lompat di otakku. Hari ini menyenangkan. Semoga hari esok lebih menyenangkan. Akhirnya aku terlelap, bersiap-siap untuk memulai hidup baru ku di Jakarta.


To be continoued


Untitled-1